Prabu Kresno Wayang Kulit

Wayang Prabu Kresno Gaya Yogya

Wayang kulit Prabu Kresno adalah salah seorang tokoh vital dalam kisah Mahabharata. Kresna merupakan seorang yang bijaksana, pintar, dan sangat sakti. Senjata cakranya nyaris tak terkalahkan sehingga sangat ditakuti oleh semua pihak. Prabu kresna dalam kehidupan nyata sebagai lambang orang yang bijaksana.

Obyek :

Bahan : Kulit Kerbau Super

Proses : Pemahatan Halus

Pewarna: Pewarna alami +acrilic

Warna Emas : Prada Roll

Tangkai : Sungu bule tiruan

Pembuat : Risnawan Wayank Yogya 

Hp.    : 082136060424

 

Wayang Kulit Semar

(Wayang Semar versi Hitam)

(Wayang semar belum di warna)

 WAYANG KULIT KI SEMAR

Semar adalah Putra dari Sang Hyang Tunggal yang memiliki saudara kembar 3 yaitu, Sang Hyang Manikmaya, Sang Hyang Antaboga (Togok), dan Sang Hyang Ismaya ( ki Semar). Semar perwatakanya adalah narimo dan ngemong, sampai sekarang masih menjadipedoman hidup orang jawa yaitu "Narimo Ing Pandum" yang berati menerima apa adanya  pembagian  nikmat dari Sang Maha Kuasa yaitu Gusti Allah.

Adapun wayang Semar terbuat dari :

Bahan : Kulit Kerbau

Cempurit (Tangkai) : Tanduk Kerbau

Pewarnaan : Bersifat alami (hitam dari gosongan panci, merah dari daun jati muda, kuning dari kunyit)

Proses Pembuatan : Wirid dan Lembut

Karya : Ki Risnawan Wayank Yogya 

Telp/Wa: 082136060424

Jika dimahar wayang tersebut kira-kira 500-2,5 juta. Sesuai dengan kondisi dan dari masing masing pengrajin

Semoga bermanfaat.

Pengrajin Wayang Kulit Lereng Penthuk Banyurejo / Petruk Ratu

Pengrajin Wayang Kulit Lereng Penthuk Banyurejo.

Lereng  Penthuk Banyurejo adalah kawasan penduduk yang terletak di kaki gunung tepatnya di pedusunan Kaangasem 30 menit dari terminal Yogyakarta.  Di Lereng  Penthuk ini mayoritas penduduknya berpenghasilan dari hasil karya seninya dalam bentuk wayang kulit alusan. Tidak hanya wayang kulit tetapi banyak produk dari kulit, yang terbuat dari kulit kerbau, sapi, domba dan kulit olahan lainnya. awal mula penduduk ini bia membuat kerajinan dari kulit ini adalah tidak belajar, melainkan autodidak (faktor keturunan). Sebagai contoh Risnawan, biasa di sapa mas  Aris jika di kampungnya,mengatakan bahwa  “ saya tidak pernah belajar memahat wayang, tetapi saya juga tidak tau mengapa saya jika membuat wayang itu bisa”. Dari pernyataan tersebut sudah menampakkan adanya faktor autodidak untuk membuat wayang. Tidak hanya wayang kulit, ada juga olahan makanan dari kulit seperti rambak kulit ny. Wagiyem. Dimana rambak tersebut terbuat dari limbah wayang yang sudah di proses.  

Adapun contoh dari hasil kerajinan kulit super alusan adalah sebagai berikut :

Tokoh Wayang : Petruk Ratu

Gambar tersebut adalah wayang kulit super alusan dengan pengambilan kamera standard dan tanpa di edit  yang  di bandrol dengan harga Rp. 2.000.000,-terbuat dari bagan : kulit kerbau, Gagang dari tanduk, penatah tersebut adalah Ki Wakijo Purwanto, yang akrab disapa dengan Pak Ijo). Sebenarnya masih banyak produk yang lainnya, suatu saat akan di ulas lebih lanjut.